By Dana Anwari. Abu Hurairah ra, yang didoakan Nabi Muhammad saw agar selalu hafal hadis-hadis yang diberikannya, meriwayatkan dalam Kitab Shahih Bukhari (33): Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya agama (Islam) itu ringan. Barangsiapa memperberat-berat, maka dia akan dikalahkan oleh agama. Oleh karena itu kerjakanlah (agama itu) menurut mestinya, dan gembiralah (karena akan memperoleh pahala), serta beribadahlah pada waktu pagi, petang dan sebagian malam.”
Menurut Nabiku, Nabi kita semua, Muhammad saw, keagungan agama Allah yang sempurna: agama Islam-- ditegakkan di atas lima pilar: bersyahadat, ibadah shalat, berzakat, berpuasa, dan ibadah haji.
Sebagaimana hadis riwayat Anas bin Malik, orang yang dididik layaknya anak sendiri oleh Nabi Muhammad saw, dan dicatat oleh Bukhari dan Muslim (4):
Anas berkata: Kami dilarang bertanya kepada Rasulullah saw tentang sesuatu. Yang mengherankan kami bahwa seorang badui yang beradab mengajukan pertanyaan kepada beliau dan kami mendengarkan.
Suatu hari datang seorang Badui, lalu berkata: “Wahai Muhammad, utusanmu telah datang kepada kami, ia mengatakan bahwa engkau menyatakan bahwa Allah telah mengutusmu.” Rasulullah saw menjawab: “Benar.”
Orang itu bertanya: “Kalau begitu, siapakah yang menciptakan langit?” Rasulullah saw menjawab: “Allah.”
Orang itu bertanya: “Siapakah yang menciptakan bumi?” Rasulullah saw menjawab: “Allah.”
Orang itu bertanya: “Siapakah yang menegakkan gunung-gunung ini dan menjadikan sebagaimana adanya?” Rasulullah saw menjawab: “Allah.”
Orang itu berkata: “Demi Zat yang telah menciptakan langit, menciptakan bumi dan menegakkan gunung bahwa Allah-lah yang mengutusmu?” Rasulullah saw menjawab: “Ya.”
Orang itu berkata: “Utusanmu mengatakan bahwa kami wajib mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam.” Rasulullah saw menjawab: “Benar.”
Orang itu berkata: “Demi Zat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu?” Rasulullah saw menjawab: “Benar.”
Orang itu berkata: “Utusanmu mengatakan, bahwa kami wajib mengeluarkan zakat harta kami.” Rasulullah saw menjawab: “Benar.”
Orang itu bertanya: “Demi Zat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu?” Rasulullah saw menjawab: “Ya.”
Orang itu berkata: “Utusanmu juga mengatakan bahwa kami diwajibkan puasa pada bulan Ramadan.” Rasulullah saw menjawab: “Benar.”
Orang itu bertanya: “Demi Zat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu?” Rasulullah saw menjawab: “Ya.”
Orang itu berkata: “Utusanmu mengatakan pula bahwa kami wajib menunaikan ibadah haji ke Baitullah, jika mampu.” Rasulullah saw menjawab: “Benar.”
Kemudian orang itu pergi, seraya berkata: “Demi Zat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, aku tidak akan menambahkan atau mengurangi semua apa yang telah engkau terangkan.”
Mendengar itu, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya jika benar apa yang diucapkan, ia akan masuk surga.”
shalatdoasempurna.blogspot.com
***
Jadilah pemimpin yang mampu mengelola rezeki dari Allah
-
*By Dana Anwari.* Keluarga yang kita pimpin, organisasi yang kita pimpin,
perusahaan yang kita pimpin, maupun negeri yang kita pimpin patut dikelola
dengan...
No comments:
Post a Comment