Setiap hamba Allah selalu berdialog dengan Tuhannya kala membaca Al Fatihah

by Dana Anwari.

Hamba Allah : Bismillahir rahmanir rahim.
Alhamdu lillahi rabbil alamiin.
Allah : Hamadani ‘abdi.
Hamba Allah : Arrahmanir rahim.
Allah : Atsna ‘allaya ‘abdi.
Hamba Allah : Maliki yaumid din.
Allah : Majjadani ‘abdi’ atau Fawwadha ilayya ‘abdi.
Hamba Allah : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.
Allah : Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li’abdi ma saala’.
Hamba Allah : Ihdinas-siratal mustaqim, siratal lazina an’amta ‘alaihim, gairil magdubi ‘alaihim waladdallin.
Allah : Hadza li ‘abdi, wa li ‘abdi ma saala.

Arti dialog hamba Allah dengan Tuhannya.
Hamba Allah : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Allah : Hamba-Ku memuji-Ku.
Hamba Allah : Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Allah : Hamba-Ku menyanjung-Ku.
Hamba Allah : Yang Menguasai hari pembalasan.

Allah : Hamba-Ku mengagungkan-Ku. Hamba-Ku berserah diri kepada-Ku.
Hamba Allah : Kepada Engkau saja kami menyembah, dan kepada Engkau saja kami minta pertolongan.
Allah : Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, untuk hamba-Ku apa yang dimintanya.
Hamba Allah : Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang- orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Allah : Inilah bagian hamba-Ku, untuknya apa yang dimintanya.

Surat Al Fatihah adalah doa yang paling utama. Karena kala aku, kamu, kita, semua umat Nabi Muhammad saw sedang membaca Al Fatihah, Allah, Sang Maha Pencipta langsung menjawab doaku.
Bacalah dalam Kitab Shahih Muslim (349): Dari Abu Hurairah, katanya: Nabi saw. bersabda, “Siapa yang tidak membaca ummul Quran dalam shalat, maka shalatnya tidak sempurna.” Nabi mengulanginya sampai tiga kali.
Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah: Bagaimana kalau kami shalat mengikut imam?
Jawabnya: Bacalah perlahan-lahan! Karena aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman, “Shalat itu Kubagi dua antara Aku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku adalah apa yang dimintanya. Apabila dia mengucapkan Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam), maka Allah Ta’ala menjawab Hamadani ‘abdi (Hamba-Ku memuji-Ku).
Apabila dia mengucapkan Arrahmanirrahim (Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Ta’ala menjawab Atsna ‘allaya ‘abdi (Hamba-Ku menyanjung-Ku).
Apabila dia mengucapkan Maliki yawmiddin (Maha Penguasa hari kemudian), maka Allah Ta’ala menjawab Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku mengagungkan-Ku), atau Fawwadha ilayya ‘abdi (Hamba-Ku berserah diri kepada-Ku).
Apabila dia mengucapkan Iyyakana’budu wa iyyaka nasta’in (kepada Engkau saja kami menyembah dan kepada Engkau saja kami meminta tolong), maka Allah Ta’ala menjawab Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li’abdi ma saala’ (Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, untuk hamba-Ku apa yang dimintanya).
Apabila dia mengucapkan Ihdinash shiratal mustaqim, shiratal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’ (Pimpinlah kami ke jalan yang lurus, yakni jalan orang yang tidak Engkau murkai dan tidak pula jalan orang yang sesat), maka jawab Allah Ta’ala Hadza li ‘abdi, wa li ‘abdi ma saala (Inilah bagian hamba-Ku, untuknya apa yang dimintanya).

shalatdoasempurna.blogspot.com
***

No comments:

Shalat is Perfect Prayer

SUCCESS LINK